Cara Kreatif Mengelola Limbah Rumah
Tangga
Sampah dan limbah selain menebar bau tak sedap juga berbahaya bagi
kesehatan manusia. Tapi, karena sampah dan limbah adalah sumberdari
aktivitas manusia, maka tidak ada seorang pun bisa menghindar
dari sampah dan limbah. Diperkirakan, volume sampah dan limbah yang dihasilkan
setiap orang setiap hari rata-rata mencapai 2 kg per hari. Bahkan, baik
volume maupun jenis sampah dan limbah bisa bertambah karena perilaku hidup
masyarakat adalah pengonsumsi.
Membiarkan sampah dan limbah membusuk, jelas bukan
sikap yang bijak. karena selain mengganggu keindahan dan
kesehatan lingkungan,sampah dan limbah juga menimbulkan berbagai dampak
negatif antara lain:
a. Menjadi sarang hama penyakit,
b. Dapat
mengeluarkan salah satu gas rumah kaca (GRK) penyebab pemanasan global,
c. Mengganggu saluran air yang menyebabkan terjadinya
banjir,
d. Menimbulkan polusi udara, dan sebagainya.
Jadi, apa
yang harus kita lakukan ?
Ini adalah
beberapa langkah yang dapat kitalakukan untuk mengurangi sampah dan limbah
antara lain:
1. Menerapkan Pola 3-R (Reduce-Reuse-Recycle) yakni:
· Mengurangi sampah dengan cara memanfaatkan
barang-barang yang ramah lingkungan, misalnya menggunakan lap atau handuk kecil
yang dapat dipakai berulangkali ketimbang memakai tisu, membawa air minum dalam
tempat yang aman daripada membeli air minum kemasan, bila berbelanja membawa
tas atau kantong yang dapat dipakai berkali-kali dari pada memakai kantong
plastik, dan sebagainya.
· Memakai kembali dengan cara memanfaatkan
sesuatu prduk selama mungkin, misalnya menggunakan kantong/tas plastik
berulang-ulang selama kantong/tas itu belum rusak.
· Mendaur ulang dengan menggunakan produk
tersebut setelah berubah bentuk.
2. Memilah Sampah untuk memudahkan pengelolaannya. Beberapa cara untuk
memilahsampah rumah tangga adalah sebagai berikut:
· Siapkan tempat sampah terpisah
di tempat-tempat yang kita anggap strategis di rumahkalian, di dapur
dan di ruang keluarga.
· Siapkan paling kurang 2(dua) macam
tempat sampah, satu untuk sampah organik yang dapat diolah menjadi kompos dan
satu lagi untuk anorganik. Akan lebih baik lagi jika ditambah satu lagi, yakni
untuk sampah anorganik yang tidak dapat diolah kembali alias residu.
· Langsung pilah pada saat kita membuang
sampah.
- Sampah An-Organik: Sampah yang tidak mudah/bisa membusuk/lapuk
seperti plastik, kaleng, aluminium foil, styrofoam, kaca/gelas, koran, dan
lain-lain.
- Sampah Organik: Sampah yang mudah membusuk/lapuk seperti
daun, kulit kupasan buah, ampas juice, ampas kopi, sampah dapur, kotoran
binatang vegetarian, bunga, sisa makanan, dan sebagainya
- Residu: Kertas tisu, bekas pokok bayi, pembalut wanita,
bola lampu dan sebagainya.
Dalam skala besar, limbah organik dapatkita olah
dan kita manfaatkan menjadi kompos. Sedangkan limbah anorganik dapat
di daur ulang menjadi berbagai produk jadi atau menjadi bahan baku
dari berbagai produk.
Namun dalam
skala rumah tangga, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk
mengelola sampah dan limbah di lingkungan rumah sendiri secara bijak, antara
lain dengan melakukan pengomposan sampah/limbah organik, memanfaatkan limbah
anorganik selama mungkin, atau menyerahkannya kepada pemulung.
Membuat
Kompos
Akhir-akhir ini
telah banyak orang memanfaatkan sampah/limbah organik rumah tangga dengan
menjadikannnya kompos. Selain pembuatannya tidak sulit, kompos juga banyak
dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah sehingga banyak pihak yang membutuhkannya.
Pemulihan kualitas tanah dengan kompos, jauh lebih baik ketimbang mengggunakan
pupuk kimia, karena tidak ada efeknya yang dapat mencemari lingkungan.
Ada beberapa cara
untuk membuat kompos, baik dengan alat dan aktivator maupun tidak. Namun
untuk skala rumah tangga adalah sebagai berikut:
1. Cara Tanam:
· Buat lubang galian di tanah sedalam
50-100 cm, atau sesuai kebutuhan. Upayakan agar jarak dari sumur minimal 10
meter agar tidak mencemari air sumur.
· Masukkan sampah organik yang sudah
ditiriskan dan dipotong-potong ke dalam lubang.
· Tutup dengan lapisan tanah untuk
mencegah bau dan membantu proses pengomposan. Bila perlu tambahkan kotoran
binatang (ayam, burung, kambing dan sebagainya).
· Lakukan berulang-ulang hingga lubang
penuh. Tutup rata dengan tanah, tunggu sekitar 3 bulan, gali kembali dan
diangin-anginkan.
· Kini kompos siap dipergunakan atau
disimpan dan lubang dapat dipergunakan kembali.
2. Dengan Drum/Kontainer
· Sediakan wadah, lubangi dasarnya
agar rembesan air dapat keluar. Untuk wadah yang cukup besar tanam sekitar 10
cm dari permukaan tanah, untuk wadah kecil beri alas untuk menampung rembesan.
· Masukkan sampah organik yang telah
dipotong kecil-kecil (dicacah), dan taburi dengan selapis tipis tanah atau
serbuk gergaji, tambahkan dengan kotoran binatang (ayam, burung atau kambing)
jika perlu.
· Ulang berkali-kali hingga penuh,
taburi dengan tanah, tunggu sekitar 2(dua) bulan. Untuk wadah kecil bisa
langsung dipergunakan sebagai media tanam, sedang untuk wadah besar keluarkan
isinya dan diangin-anginkan selama 2(dua) minggu. Setelah itu kompos sudah bisa
dipakai.
3. Masalah Yang Mesti Dihindar
Hal yang harus dihindari dalam pembuatan kompos adalah
menyebarnya bau busuk, banyaknya lalat, tikus, kecoa, semua atau belatung. Ini
bisa terjadi karena material sampah/limbah terlalu basah atau kurang udara.
Untuk mengatasi masalah ini, maka aduklah kompos agar
mendapat tambahan udara, campur dengan serbuk gergaji, guntingan koran atau
jerami atau 2-3 genggam bubuk kapur sebelum menambah tumpukan. Jangan menaruh
susu, tulang dan makanan hasil laut.
Mengelola Sampah Anorganik
- Pergunakan produk
anorganik selama mungkin, sepanjang masih dapat dipergunakan. Misalnya,
kantoong plastik dipakai berkali-kali sebelum dibuang, gelas bekas air kemasan
sebagai tempat pembibitan, simpan kardus bekas kue untuk dipergunakan kembali
pada kesempatan berikutnya, dan sebagainya.
- Perlakukanlah limbah
anorganik rumah tangga dengan baik, sehingga dapat disumbangkan /dijual kepada
pemulung dan dapat memberi manfaat ekonomis.
- Kembangkan kreativitas
agar barang-barang bekas/tidak terpakai masih dapat terus dimanfaatkan.
- Kertas dan amplop
dapat dipakai berkali-kali (beri sedikit penjelasan kepada yang mendapat
kertas/amplop bekas agar mereka memakluminya) atau dapat dibuat kertas daur
ulang.(LS2LP)
0 komentar: